Friday, November 16, 2012

Serba- Serbi Televisi #Bridging Course 06



Teman-temanku sedang asyik membecarakan tentang topik hangat tentang  acara-acara yang bermunculan dalam layar kaca. Di waktu yang lain pun mereka juga membicarakan acara komedi yang di siarkan tadi malam. Berita seru tentang klub-klub liga inggris pun tak ketinggalan menjadi bahasan yang segar untuk pagi ini. Ada pula anak-anak SD yang dengan senangnya mengulas tentang kartun-kartun jenaka yang tayang di waktu sore maupun pagi hari. Walau pun pembahasan mereka berbeda-beda topik ada satu benang merah yang dapat menghubungkan berbagai kejadian ini. Tahu apa yang saya maksud?? Itulah Televisi atau ada orang yang menyebutnya TV (baca: tivi) atau tipi.
Melalui John Logie Braid inovasi ini berasal. Semula karena ia tidak dapat ikut serta dalam gemuruh Perang Dunia I, akhirnya ia memutuskan untuk menjadi seoranginsyinyur elektrik. Beruntung, apa yang diteliti oleh John didukung oleh penemuan-penemuan ilmuwan lain yang berkiprah di bidang elektromagnetik saat itu. Sampai suatu saat pada tahun 1923 ia berhasil mengembangan prototype untuk mesin televisi pertama di dunia. Dan ternyata sampai saat ini penemuan John membawa pengaruh besar pada umat manusia.
Alasan mengenai mengapa televisi begitu berpengaruh adalah karena kelebihannya dibanding beberapa alat.Yakni menampilkan informasi dalam bentuk visual yang bergerak, dan selama perkembangannya televisi juga mampu meningkatkan kemampunannya untuk mentrasmisikan suara dan juga gambar yang bewarna.
Menemukan TV di sebuah rumah sekarang menjadi hal yang lumrah bahkan 1 rumah bisa memiliki lebih dari satu televisi.Sampai-saimpai ada rumah yang tiap kamarnya memiliki tv sendiri-sendiri, berbeda ketika kita melihat kembali ke 30-40 tahun yang lalu dimana tak banyak keluarga yang menyediakan televisi di rumahnya.
Namun TV tak lengkap tanpa adanya chanel, karena melalui chanel atau saluran  kita dapat menonton berbagai macam acara di televisi. Sebenarnya apa chanell itu? Sebuah chanel dihasilkan oleh perusahaan tertelevisian. Biasanya tiap perusahaan mempunyai sebuah chanel. Di Indonesia sendiri dapat kita bedakan jenis chanel berdasarkan ruang lingkupnya, seperti: Chanel lokal, chanel nasional dan chanel internasional atau mancanegara.
 Chanel lokal merupakan chanel yang biasanya mencakup 1 wilayah provinsi, bisa lebih namun tak sampai dalam lingkup nasional. Kemudian adapula chanel yang dapat memancarkan salurannya hingga dapat dinikmati seantero negeri itulah yang dinamakan chanel nasional. Yakni adalah chanel mancanegara , di mana seluruh manusia di bumi ini bisa menonton berbagai saluran yang menarik melalui chanel ini namun yang biasanya kita cukup menggunakan antena untuk mendapatkan sinyal chanel televisi, kini kta harus menyewa jasa dari penyedia saluran televisi mancanegara. Biasanya setelah mengontrak penyedia saluran, sebuah unit satelit, atau alat untuk menangkap saluran tv manca negara akan di berikan pada kita.
Gampang-gampang sulit memang untuk mendapatkan saluran televisi, namun sepandankah dengan yang kita dapatkan dari televisi?  Berikut ini beberapa manfaat yang kita dapatkan saat menonton televisi.
Yang pertama ialah update informasi. Salah satu kegunaan dari kebanyakan media adalah memberikan informasi yang terbaru kepada khalayak. Dan televisi adalah media yang mudah untuk diakses, juga memberikan gambaran tentang berita terkini dengan baik karena didukung oleh kemampuan untuk memproyeksikan gambar/ video dan juga suara.
Hiburan juga salah satu konten yang dihadirkan pada chanel televisi, dan sepertinya banyak juga orang yang menggunakan televisi ketika merasa bosan dan sebagainya sekedar untuk mencari penyegar pikiran.
Begitu banyak yang dapat kita dapatkan dari televisi namun dalam menontonnya pun ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan terutama yang berhubungan dengan konten-konten acara dalam televisi. Konten berita dan hiburan seperti yang saya utarakan diatas memang sangatlah bermanfaat namun biasanya acara-acara seperti di televisi dapat terkontaminasi dengan pornografi dan kekerasan.
Hal yang harus anda perhatikan adalah anak-anak yang masih dalam masa bertumbuhan, bagaimana pun juga mengakses televisi sepertinya bukan lagi menjadi hal yang sulit. Akibatnya kemungkinan anak-anak untuk melihat hal-hal macam itu di televisi semakin besar. Bahaya terbesarnya adalah si anak akan meniru apa-apa yang ia tonton di televisi dan juga mempengaruhi pola pikir mereka. Untuk contohnya, dahulu ketika dunia pertelevisian Indonesia sedang marak dengan acara smackdown, atau gulat yang ditayangkan pada malam hari, anak-anak menjadi termotivasi untuk meniru aksi jagoan-jagoan gulatnya. Dan yang jadi sasaran aksi menakutkan ini adalah teman-teman mereka di sekolah. Tak lama sudah banyak beredar berita tentang akibat aksi-aksi anak kecil ini, dari luka yang ringan hingga luka berat. Untungnya berkat kesigapan para orang tua, acara itu tak ditayangkan di televisi lagi.
Walaupun demikian konten kekerasan dan pornografi masih saja dapat ditemui melalui acara-acara televisi. Lalu apakah kita membiarkan anak-anak perubah nasib bangsa ini rusak akibat televisi? Jawabannya adalah tidak. Jadi hal yang kita bisa lakukan sekarang adalah mendidik sekaligus memberikan pengarahan dalam menggunakan media ini. Seperti menemani mereka dalam menonton televisi, agar kita dapat mengawasi sekaligus memberikan nasihat terhadap apa yang ditonton mereka. Cara sederhana seperti tidak memberikan televisi di masing-masing kamar juga bisa menanggulangi akses pada konten tak baik.
Sekarang marilah kita menggunakan inovasi dari ilmu pengetahuan seperti televisi untuk membangun peradaban manusia agar lebih baik, dan bukannya merusak kualitas moral manusia. Kita tak dapat menyalahkan televisi terus menerus untuk dampak-dampak yang kita rasakan selama ini, karena toh televisi hanyalah alat yang bertanggung jawab pada kasus ini adalah manusia-manusia yang menyajikan acara di televisi maupun orang yang hanya menonton televisi itu.
Semoga bermanfaat, dan selamat menonton. Wassalamu Alaykum wr. wb.

Sumber:
http://penemu-terkenal.blogspot.com/2011/09/penemu-televisi-john-logie-baird.html

0 comments:

Post a Comment