Friday, October 12, 2012

Pesan Terlintas dalam Doa #Bridging Course 07


Aku memutuskan bahwa hari esok harus lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Begitu pula dengan artikelku. Beberapa artikel yang pernah kuposting sebelumnya di blog dan ada pula yang belum, aku rasa kurang maksimal. Itulah koreksiku, jadi kali ini aku akan berusaha keras untuk membawa suatu tema yang tidak terlalu mainstream untuk dibaca tapi tetap nyaman untuk diterima akal sehat.
Sambil berjalan-jalan dan membawa seplastik wadah makanan yang berisi wadah dan juga beberapa potong roti yang nantinya akan kujual. Tiba-tiba aku yang sedang berjalan menuju masjid tercinta para mahasiswa UGM bernama Masjid Kampus UGM ini menemukan sesuatu. Dan itulah tema besar yang akan aku ketik segera, setelahberhadapan dengan laptop tentunya. Komunikasi! Namun bukan komunikasi biasa melainkan komunikasi dengan pencipta kita yaitu  Tuhan Yang Maha Esa.
Mungkin kita sebagai manusia yang terlalu tersibukan dan terhanyut dalam aktivitas keduniawian lupa bahwa hubungan dengan Tuhan kita juga perlu dijaga. Karena kita memang makhluk-Nya yang memiliki dosa dan memerlukan ampunan dari-Nya.Namun tak banyak orang ingat dengan hal ini. Bahkan banyak orang yang menyangkal keberadaannya. Naudzubillah min dzalik. Beruntunglah kalian yang hari ini masih ingat dengan Dzat yang menciptakan kita semua.
Pertanyaan yang perlu dikemukakan selanjutnya adalah bagaimana cara kita untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Bukankah kita belum pernah sama sekali melihat bagaimana wujud Tuhan? Itulah yang membuktikan kita yang beriman dengan yang lain, walaupun secara fisik kita belum pernah melihat-Nya namun tanda-tanda kekuasaan telah menunjukan bederadaannya secara tersirat dan ketika iman sudah tertanam dalam hati kita ibadahlah yang menjadi penghubung antara Sang Pencipta dengan ciptaannya. Berbagai agama mempunyai tata cara peribadatannya sendiri-sendiri. Seperti islam yang mewajibkan atas tegaknya sholat 5 waktu. Nasrani dengan kebaktian dan yang lain sebagainya. Dalam ibadah kita dituntut untuk fokus dan khusyuk dengan penuh rasa rendah diri layaknya seorang hamba yang tak mampu berbuat apa-apa. Itu bukan mengada-ada tapi memang kita takkan mampu menghapus 1 debu pun tanpa seizin-Nya.
Salah satu bagian yang terpenting dari ibadah ialah berdoa. Dalam doa tercurah keinginan yang kita harapkan. Haru yang tumpah karena sesal maupun bersyukur. Cerita tentang keluh kesah yang menghimpit pikiran dan melukai hati kita. Semua akan tertuang dalam baris ucapan dalam doa kita. Dan walaupun seusai berdoa kita tidak mendapatkan jawaban yang kita cari maupun keinginan yang baru saja kita lantunkan namun bahwasanya Tuhan pasti mengabulkan tiap doa hambanya. Oleh karena itu kemudian bekerjalah maka jawabanTuhan akan datang dari arah yang tak kan ada perkirakan sebelumnya. Seperti yang sudah saya kemukakan tadi bahwa Tuhan pasti mengabulkan tiap doa hamba-Nya namun Tuhan memiliki ketentuan tersendiri kapan doa itu akan dikabulkan. Dan itulah yang terbaik, mengabulkan doa kita di saat yang paling tepat. Itulah kejutan dari Tuhan, sayangnya banyak orang yang tak menyadari, lupa diri hingga mengingkarinya. Balasan dari Tuhan ini membuktikan bahwasanya komunikasi ini terjadi secara 2 arah dan membuktikan juga sifat Tuhan Yang Maha Mendengar.
Sebagai mana kita dengan orang terdekat kita, misalnya dengan teman yang sangat akrab. Kita akan berlama-lama betah untuk mengobrol berbagai hal dengan mereka.Hal ini akan meningkatkan hubungan anda dengan komunikan. Sama juga ketika kita berkomunikasi dengan Tuhan kita akan meningkatkan kualitas dan kuantitas doa  maupun ibadah kita selayaknya obrolan panjang lebar antara kita dan sahabat kita.
                Seperti juga kita yang selalu mengingat teman di masa-masa sulit. Ingatlah selalu Tuhan karena bersamanya semua akan menjadi mungkin. Caranya mudah saja menyebut namanya di saat-saat sulit, bahagia, sedih maupun bingung. Untuk contohnya dzikir yang dilakukan oleh umat islam. Di kala kaget, atau takut menyebut Astaghfirullah. Ketika melihat sesuatu yang menakjubkan berkata Subhanallah. Di saat diberi sebuah kesenangan mengucapkan syukur lewat Alhamdulillah. Dan lain sebagainya.
                Mungkin anda akan berpikir apakah komunikasi antara Tuhan dengan makhluknya harus didahului dengan aksi kita sebagai makhluk? Bukankan kita yang memutuskan beribadah atau tidak. Jawabannya adalah salah. Di paragraf sebelumnya saya telah menjelaskan bahwa Tuhan tak perlu menampakan wujudNya untuk berkomunikasi dengan kita. Tapi Tuhan memperantarai pesan-pesan atau tindakannya secara tersirat. Jika anda ingin contoh, pernahkah anda merasa kesal karena ada sesuatu yang terjadi pada anda di saat kapanpun? Itulah cara Tuhan untuk memperingatkan kita atau sekedar memberikan cobaan bagi kita. Mungkin jika kita renungi sudah banyak Tuhan memberikan kasih sayangnya melalui setiap hal dalam hidup kita ini.
                Mungkin karena sudah terlalu banyak maka saya rasa cukup untuk Bridging Course kali ini. Tapi ijinkan saya untuk berpesan pada anda bahwasanya hubungan antara sesama manusia itu penting, namun menjaga hubungan dengan Tuhan juga tak kalah penting. Karena dengan dekat dengan-Nya Insya Allah kita dapat menghadapi tiap rintangan pada diri kita.
                Sekian dari saya kurang lebihnya mohon maaf. Sampai bertemu di bridging course selanjutnya. Dan sampai jumpa.Wassalamu Alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh

0 comments:

Post a Comment