Pesan Terlintas dalam Doa #Bridging Course 07
Aku memutuskan bahwa hari esok
harus lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Begitu pula dengan artikelku.
Beberapa artikel yang pernah kuposting sebelumnya di blog dan ada pula yang
belum, aku rasa kurang maksimal. Itulah koreksiku, jadi kali ini aku akan
berusaha keras untuk membawa suatu tema yang tidak terlalu mainstream untuk
dibaca tapi tetap nyaman untuk diterima akal sehat.
Sambil berjalan-jalan dan membawa
seplastik wadah makanan yang berisi wadah dan juga beberapa potong roti yang
nantinya akan kujual. Tiba-tiba aku yang sedang berjalan menuju masjid tercinta
para mahasiswa UGM bernama Masjid Kampus UGM ini menemukan sesuatu. Dan itulah
tema besar yang akan aku ketik segera, setelahberhadapan dengan laptop
tentunya. Komunikasi! Namun bukan komunikasi biasa melainkan komunikasi dengan
pencipta kita yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Mungkin kita sebagai manusia yang
terlalu tersibukan dan terhanyut dalam aktivitas keduniawian lupa bahwa
hubungan dengan Tuhan kita juga perlu dijaga. Karena kita memang makhluk-Nya
yang memiliki dosa dan memerlukan ampunan dari-Nya.Namun tak banyak orang ingat
dengan hal ini. Bahkan banyak orang yang menyangkal keberadaannya. Naudzubillah
min dzalik. Beruntunglah kalian yang hari ini masih ingat dengan Dzat yang
menciptakan kita semua.
Pertanyaan yang perlu dikemukakan
selanjutnya adalah bagaimana cara kita untuk berkomunikasi dengan Tuhan.
Bukankah kita belum pernah sama sekali melihat bagaimana wujud Tuhan? Itulah yang
membuktikan kita yang beriman dengan yang lain, walaupun secara fisik kita
belum pernah melihat-Nya namun tanda-tanda kekuasaan telah menunjukan
bederadaannya secara tersirat dan ketika iman sudah tertanam dalam hati kita
ibadahlah yang menjadi penghubung antara Sang Pencipta dengan ciptaannya.
Berbagai agama mempunyai tata cara peribadatannya sendiri-sendiri. Seperti islam
yang mewajibkan atas tegaknya sholat 5 waktu. Nasrani dengan kebaktian dan yang
lain sebagainya. Dalam ibadah kita dituntut untuk fokus dan khusyuk dengan
penuh rasa rendah diri layaknya seorang hamba yang tak mampu berbuat apa-apa.
Itu bukan mengada-ada tapi memang kita takkan mampu menghapus 1 debu pun tanpa
seizin-Nya.
Salah satu bagian yang terpenting
dari ibadah ialah berdoa. Dalam doa tercurah keinginan yang kita harapkan. Haru
yang tumpah karena sesal maupun bersyukur. Cerita tentang keluh kesah yang
menghimpit pikiran dan melukai hati kita. Semua akan tertuang dalam baris
ucapan dalam doa kita. Dan walaupun seusai berdoa kita tidak mendapatkan
jawaban yang kita cari maupun keinginan yang baru saja kita lantunkan namun
bahwasanya Tuhan pasti mengabulkan tiap doa hambanya. Oleh karena itu kemudian
bekerjalah maka jawabanTuhan akan datang dari arah yang tak kan ada perkirakan
sebelumnya. Seperti yang sudah saya kemukakan tadi bahwa Tuhan pasti
mengabulkan tiap doa hamba-Nya namun Tuhan memiliki ketentuan tersendiri kapan
doa itu akan dikabulkan. Dan itulah yang terbaik, mengabulkan doa kita di saat
yang paling tepat. Itulah kejutan dari Tuhan, sayangnya banyak orang yang tak
menyadari, lupa diri hingga mengingkarinya. Balasan dari Tuhan ini membuktikan
bahwasanya komunikasi ini terjadi secara 2 arah dan membuktikan juga sifat
Tuhan Yang Maha Mendengar.
Sebagai mana kita dengan orang terdekat
kita, misalnya dengan teman yang sangat akrab. Kita akan berlama-lama betah
untuk mengobrol berbagai hal dengan mereka.Hal ini akan meningkatkan hubungan
anda dengan komunikan. Sama juga ketika kita berkomunikasi dengan Tuhan kita
akan meningkatkan kualitas dan kuantitas doa
maupun ibadah kita selayaknya obrolan panjang lebar antara kita dan
sahabat kita.
Seperti
juga kita yang selalu mengingat teman di masa-masa sulit. Ingatlah selalu Tuhan
karena bersamanya semua akan menjadi mungkin. Caranya mudah saja menyebut
namanya di saat-saat sulit, bahagia, sedih maupun bingung. Untuk contohnya
dzikir yang dilakukan oleh umat islam. Di kala kaget, atau takut menyebut
Astaghfirullah. Ketika melihat sesuatu yang menakjubkan berkata Subhanallah. Di
saat diberi sebuah kesenangan mengucapkan syukur lewat Alhamdulillah. Dan lain
sebagainya.
Mungkin
anda akan berpikir apakah komunikasi antara Tuhan dengan makhluknya harus
didahului dengan aksi kita sebagai makhluk? Bukankan kita yang memutuskan
beribadah atau tidak. Jawabannya adalah salah. Di paragraf sebelumnya saya
telah menjelaskan bahwa Tuhan tak perlu menampakan wujudNya untuk berkomunikasi
dengan kita. Tapi Tuhan memperantarai pesan-pesan atau tindakannya secara
tersirat. Jika anda ingin contoh, pernahkah anda merasa kesal karena ada
sesuatu yang terjadi pada anda di saat kapanpun? Itulah cara Tuhan untuk
memperingatkan kita atau sekedar memberikan cobaan bagi kita. Mungkin jika kita
renungi sudah banyak Tuhan memberikan kasih sayangnya melalui setiap hal dalam
hidup kita ini.
Mungkin
karena sudah terlalu banyak maka saya rasa cukup untuk Bridging Course kali
ini. Tapi ijinkan saya untuk berpesan pada anda bahwasanya hubungan antara
sesama manusia itu penting, namun menjaga hubungan dengan Tuhan juga tak kalah
penting. Karena dengan dekat dengan-Nya Insya Allah kita dapat menghadapi tiap
rintangan pada diri kita.
Sekian
dari saya kurang lebihnya mohon maaf. Sampai bertemu di bridging course
selanjutnya. Dan sampai jumpa.Wassalamu Alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh
0 comments:
Post a Comment